'negriku'

Masa kelam kerajaan nan agung di khatulistiwa ini akan semakin panjang tercatat dalam goresan tinta-tinta merah darah tak berdosa. Hampir 25 nyawa terengkuh dari jiwanya hanya untuk mendapat secercah rizki dari sang derma. Mereka tergeletak kaku, pucat nan dingin tak berdaya.
Tuhan yang mereka sembah kini telah menagih kembali nyawa-nyawa nyonya-nyonya tak brdaya itu tuk kembali menghadap pada-Nya. seakan tuli tak mendengar para kawan kita di gedung senayan itu, mereka terlalu sibuk untuk sedikit memalingkan tatapan busuknya untuk sekedar berEmpati pada nyonya-nyonya tak berdaya itu. Mereka lebih tertarik membahas RUU keistimewaan daerah sang sultan; memberantas tikus-tikus kantor yang kotor; mencari dukungan pada pencoblosan orang yang katanya berwibawa itu.
kapan kau mengarahkan pandanganmu pada rakyat yang miskin ini tuan???apakah nyawa sang fakir kini sudah tak bernilai di negeri mu??mana perlindunganmu wahai sang merah putih??apakah yang tercantum pada coretan-coretan para pejabat itu hanya bualan??apakah pasal 34 itu cuma pemanis suatu konstitusi yang katanya terbaik di dunia???
apakah selamanya negara sang garuda ini akan selalu mempraktikan rule of law saja??tak terbesitkah dibenak tuan negara garuda ini bisa rule of just law?
ah... laisses faire laisses passerlah mungkin jawaban yang bisa terungkap, serambi berharap bumi persada ini bangkit dan konsisten dngn pa ang telah digariskan padanya lewat pasal demi pasal dalam konstitsi yang membosankan itu.

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com